Mi Shirataki yang Rendah Kalori Cocok Buat Diet
Halo Sahabat Sehat! Mi shirataki, mi ini mirip dengan bihun atau kwetiau, namun berbeda. Mi shirataki berasal dari Jepang dengan bahan dasar jenis umbi-umbian. Mi shirataki juga mengandung kalori yang rendah. Lebih jelasnya, yuk simak artikel berikut!
Apa itu mi shirataki?
Mi shirataki adalah mi yang panjang dan berwarna putih yang sering juga disebut mi konjak, terbuat dari glukomanan, sejenis serat yang berasal dari akar tanaman konjak. Konjak atau umbi parang tumbuh di Jepang, Tiongkok, dan Asia Tenggara. Tanaman ini mengandung sangat sedikit karbohidrat yang dapat dicerna, tetapi sebagian besar karbohidratnya berasal dari serat glukomanan.
Kata “shirataki” dalam bahasa Jepang berarti “air terjun putih”, yang menggambarkan tampilan mi yang bening. Mi ini dibuat dengan mencampurkan tepung glukomanan dengan air biasa dan sedikit air jeruk nipis, yang membantu mi mempertahankan bentuknya. Campuran tersebut direbus lalu dibentuk menjadi mi atau potongan seperti nasi. Mi shirataki mengandung banyak air.
Konjak, bahan dasar mi shirataki
Umbi konjak sejenis dengan umbi porang (Amorphophallus muelleri Blume). Mi shirataki terbuat dari umbi konjak (Amorphophallus konjak) atau umbi porang. Porang dapat digunakan sebagai pengganti gandum karena kandungan glukomanan yang dimilikinya. Tepung porang dapat digunakan sebagai bahan utama dalam beberapa makanan, seperti biskuit, bihun, mi basah, dan mi shirataki.
Konsumsi mi shirataki telah dikaitkan dengan gaya hidup sehat karena kaya serat dan rendah kalori. Tepung konjak menjadi salah satu bahan pangan alternatif yang rendah lemak dan tinggi serat. Tepung konjak mengandung kadar glukomanan yang relatif tinggi yaitu 64,98%, kandungan tinggi serat sebesar 2,5%, dan rendah lemak sebesar 0,02%.
Kandungan dan Potensi Efek Samping
Dalam satu porsi 8 ons (224 gram) mengandung 20 kalori, 6 gram karbohidrat dan 6 gram serat. Jumlah tersebut terdapat pada mi yang berlum dimasak ditambah bahan pangan yang lain. Jadi untuk membuat menu ‘rendah kalori’ kamu tetap perlu memperhatikan topping dan porsi yang akan dikonsumsi.
Perlu diwaspadai bila Sahabat Sehat tidak terbiasa mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak serat, kamu mungkin mengalami kembung dan buang air besar setelah mengonsumsi mi shirataki. Biasanya, saat kamu sudah mulai terbiasa dengan pola makan tinggi serat, gejala tersebut akan membaik. Beberapa orang yang mengkonsumsi glukomanan dalam bentuk tablet mengalami penyumbatan pada sistem pencernaan karena glukomanan mengembang saat menyerap air. Masalah ini seharusnya tidak terjadi pada mi shirataki karena kandungan air sudah ada didalam mi.
Mi shirataki untuk diet
Makanan berserat tinggi bermanfaat dalam pengendalian berat badan, karena serat mengenyangkan, kamu mungkin merasa kenyang lebih lama dan makan lebih sedikit. Mereka yang menjalani diet ketogenik mungkin menikmati mi shirataki sebagai pengganti makanan tinggi karbohidrat.
Penelitian terhadap glukomanan, tepung yang digunakan dalam mi shirataki, menemukan bahwa glukomanan membantu pengelolaan berat badan. Namun, hasil terbaik datang dari kombinasi glukomanan dengan pola makan sehat dan olahraga.
Nah, Sahabat Sehat mi shirataki dapat menjadi pilihan bagi kamu yang mau konsumsi mi yang unik. Namun, disamping kalorinya yang rendah, mi ini tetap tidak boleh dikonsumsi secara berlebihan karena dapat memberikan efek samping bila kamu tidak terbiasa konsumsi makanan tinggi serat.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
About the Author
