Bolehkah Ibu Diabetes Menyusui? Simak Fakta dan Tipsnya
Para ibu yang menderita diabetes seringkali merasa risau apakah aman jika ia menyusui buah hatinya. Kerisauan tersebut karena ditakutkan diabetes yang diderita berdampak buruk pada kesehatan bayi. Tidak sedikit yang takut jika diabetes akan menular ataupun menghambat tumbuh kembang si kecil.
Di sisi lain, menyusui adalah cara terbaik memberikan asupan gizi pada bayi karena ASI mengandung berbagai gizi penting untuk tumbuh kembang bayi, seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Lalu, apakah ibu yang menderita diabetes masih diperbolehkan menyusui?
Apakah Ibu Diabetes Boleh Menyusui?
Faktanya, ibu diabetes tetap boleh menyusui. Penyakit diabetes tidak mengubah zat gizi yang terkandung di dalam ASI, sehingga ASI masih aman diberikan. Diabetes juga bukan penyakit menular, sehingga tidak perlu risau untuk memberikan ASI pada bayi. Kamu juga boleh menyusui karena meskipun salah satu faktor diabetes adalah riwayat keturunan, namun bukan berarti diturunkan melalui ASI. Bahkan, ASI eksklusif justru mencegah bayi terkena diabetes di kemudian hari. Konsumsi ASI juga menurunkan risiko bayi menderita penyakit lainnya, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi telinga, eksim, serta asma. Kolostrum atau ASI yang keluar pertama kali dapat menstabilkan kadar gula darah bayi yang baru lahir.
Kesehatan ibu yang menderita diabetes juga meningkat karena pemberian ASI eksklusif. Jika kamu mengalami diabetes tipe 1 atau 2, memberikan ASI membantu menurunkan berat badan dan mencegah komplikasi diabetes. Bagi ibu dengan diabetes gestasional (diabetes yang baru didiagnosis saat kehamilan berusia 20 minggu), menyusui membuat tubuh memanfaatkan insulin lebih efektif yaitu lebih cepat menormalkan kadar gula darah dan menurunkan risiko terjadinya diabetes tipe 2.
Selama menyusui, hormon oksitosin dilepaskan dan membuatmu rileks secara fisik dan emosi, sehingga mengontrol stres yang menjadi faktor risiko diabetes. Tak hanya itu, menyusui juga menurunkan risiko penyakit kardiovaskular, kanker payudara, dan ovarium.
Tips Menyusui bagi Ibu Diabetes
Sudah lega, bukan? Meskipun menderita diabetes, namun tetap boleh menyusui. Meskipun demikian, ada hal-hal yang perlu diketahui agar proses menyusui berjalan lancar. Dalam kondisi khusus saat ibu bayi mengalami diabetes, ASI mengalami penundaan produksi sampai tiga hari setelah melahirkan. Hal ini normal dan tidak perlu dirisaukan.
Oleh karena itu, kamu disarankan mengumpulkan kolostrum terlebih dahulu sebelum melahirkan dan menyimpannya di kulkas. Ibu juga memerlukan konsultasi intens dengan dokter kandungan mengenai keinginan menyusui, sehingga pengobatan diabetes setelah melahirkan dan pola makan bisa disesuaikan.
Kedua, menyusui dimungkinkan menurunkan gula darah hingga 25%, bahkan bisa terlalu rendah sampai mengakibatkan hipoglikemia. Supaya kadar gula darah tetap normal, disarankan untuk makan atau sekadar makan camilan terlebih dahulu sebelum menyusui. Pastikan mengonsumsi makanan atau camilan yang sehat dan bergizi. Perbanyak asupan karbohidrat, serat, dan protein selama menyusui untuk menambah energi dan memproduksi ASI berkualitas. Penuhi kebutuhan cairan agar tidak dehidrasi.
Ketiga, konsultasikan dengan dokter mengenai obat diabetes yang aman dikonsumsi selama menyusui. Umumnya, obat diabetes tergolong aman, namun ada beberapa dosis obat yang perlu diturunkan, seperti insulin suntik.
Menyusui tetap aman bagi ibu diabetes dan bisa menurunkan risiko penyakit. Jadi, jangan risau lagi karena kamu bisa memberikan ASI eksklusif untuk si kecil, terutama pada enam bulan pertama kehidupannya. Menyusui bermanfaat untuk kesehatan ibu dan anak. Supaya kondisi kesehatan terjaga, tetaplah rutin melakukan tes gula darah berkala untuk memantau kadarnya.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
About the Author
