
Anger Issues dan Cara Mengendalikannya
admin
- 0
Anger issues, beberapa di antara Sahabat Sehat mungkin pernah mendengar istilah tersebut. Kondisi ini adalah ketika seseorang meluapkan kemarahannya secara berlebihan tanpa kontrol. Sebenarnya, amarah atau rasa marah adalah hal yang manusiawi, namun amarah yang tidak terkendali bisa berdampak buruk untuk diri sendiri dan hubungan dengan sesama dalam lingkup keluarga, pertemanan, hingga pekerjaan.

Ciri Ketika Amarah Mmemuncak
Amarah merupakan kondisi emosional yang disertai perubahan secara psikologis dan biologis. Tanda fisiknya berupa degup jantung cepat, tekanan darah meningkat, kemarahan memicu rasa panas dalam tubuh, berkeringat, tubuh terasa tegang dan kaku. Sementara itu, juga terdapat tanda dari segi psikis, yaitu merasa tegang, tidak bisa rileks, mudah kesal, dan merasa dipermalukan. Jika mengalami tanda tersebut, siapkan diri untuk segera mengelola gejolak amarah.
Meskipun gejala fisik yang dialami tidak bisa dihindari, kamu bisa mengontrol perilaku impulsif, seperti merusak barang, perkelahian, keributan, dan lainnya. Kontrol pada perilaku impulsif tersebut memang berbeda-beda di setiap orang, sehingga kamu perlu memahami dirimu dan membatasi sedikit demi sedikit.
Anger Management
Terlepas dari berbagai hal pemicu kemarahan, Sahabat Sehat perlu mampu mengontrol amarah. Jangan sampai frustasi dan emosi mengambil alih dirimu. Caranya adalah menerapkan anger management atau pengendalian amarah yang efektif dalam mengendalikan ledakan emosi. Berikut ini adalah cara menerapkan anger management.
Berpikir sebelum berbicara
Rasa marah yang muncul seringkali membuat seseorang ingin meluapkannya dalam kata-kata kasar. Hal ini justru mempekeruh keadaan. Kamu bisa berhitung 10 detik untuk meredam rasa marah yang meledak untuk mengatasinya. Jeda ini sangat diperlukan agar tidak serta merta berkata kasar yang memicu perlawanan selanjutnya. Kamu juga mempunyai kesempatan berpikir sebelum berbicara.
Meluapkan rasa marah dengan tepat
Cara kedua adalah meluapkan rasa marah dengan tepat, bukan dengan tindakan impulsif. Luapkan rasa marah dengan melakukan kegiatan lain untuk melampiaskan dengan tepat, seperti menuliskan perasaan, menggambar, melihat meme lucu, menonton video lucu, dan sebagainya. Dengan demikian, kamu bisa membatasi respon yang meledak-ledak dan mengenali apa yang tidak disukai hingga sebelumnya bisa memicu rasa marah.

Setelah tenang, komunikasikan dengan kepala dingin
Jika sedang marah dengan orang lain, maka ambilah beberapa detik untuk menahan emosi sebeum membuat keputusan. Setelahnya, baru mulailah berbicara dengan baik-baik. Sampaikan sisi yang membuatmu marah dengan intonasi yang netral. Dengan berbicara yang tenang, kamu dan lawan bicaramu bisa mendiskusikan masalah tanpa emosi.
Curhat dengan orang terdekat
Saat kau merasa putus asa atau bingung menentukan solusi dari suatu masalah, tidak ada salahnya meminta saran dari orang terdekat. Beban pikiran bisa kembali ringan setelah menceritakan persoalan yang membuatmu marah. Orang terdekat biasanya lebih mengenalmu dan lebih peduli dengan kondisimu, sehingga tidak menyudutkanmu.
Menerapkan metode “time out”
Metode “time out” perlu dilakukan untuk membuatmu lebih tenang. Dengan memberikan waktu untuk diri sendiri dan menjauhkan diri dari kondisi yang membuatmu kesal, kamu akan terhindar dari kemarahan. Carilah tempat yang nyaman untuk menenangkan diri dan lakukan juga teknik pernapasan dalam.
Sahabat Sehat tidak bisa melarikan diri atau menghindar dari sesuatu atau seseorang yang membuatmu emosi, terlebih mengubahnya, tetapi kamu bisa mengontrol reaksimu. Menerapkan anger management adalah solusi untuk mengontrol amarah. Seiring berjalannya waktu, kamu akan terbiasa bersabar agar tidak meledak seketika itu. Kesabaran juga baik untuk kesehatan fisik dan mental karena tekanan darah tetap normal, degup jantung tetap stabil, dan pikiran tetap tenang.
Editor & Proofreader: Zafira Raharjanti, STP
About the Author
Yuan Adelintang Kurniadita
Saya adalah mahasiswi Magister Sains Manajemen, UGM, dan sudah berpengalaman sebagai content writer freelance.